Jumat, 18 Juni 2010
Kabupaten Brebes
Kabupaten Brebes adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Luas wilayahnya 1.657,73 km², jumlah penduduknya sekitar 1.767.000 jiwa (2003). Ibukotanya adalah Brebes. Brebes merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk paling banyak di Jawa Tengah.
Geografi
Kabupaten Brebes terletak di bagian Utara paling Barat Provinsi Jawa Tengah, diantara koordinat 108° 41'37,7" - 109° 11'28,92" Bujur Timur dan 6° 44'56'5" - 7° 20'51,48 Lintang Selatan dan berbatasan langsung dengan wilayah Provinsi Jawa Barat. Penduduk Kabupaten Brebes mayoritas menggunakan bahasa Jawa yang yang mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki oleh daerah lain, biasanya disebut dengan Bahasa Jawa Brebes. Namun terdapat Kenyataan pula bahwa sebagian penduduk Kabupaten Brebes juga bertutur dalam bahasa Sunda dan banyak nama tempat yang dinamai dengan bahasa Sunda menunjukan bahwa pada masa lalu wilayah ini adalah bagian dari wilayah Sunda. Daerah yang masyarakatnya sebagian besar menggunakan bahasa Sunda atau biasa disebut dengan Bahasa Sunda Brebes, adalah meliputi Kecamatan Salem,Banjarharjo,dan Bantarkawung, dan sebagian lagi ada di beberapa Desa di Kecamatan Losari,Tanjung,Kersana,Ketanggungan dan Larangan.
Berdasarkan naskah kuno primer Bujangga Manik (yang menceriterakan perjalanan Prabu Bujangga Manik, seorang pendeta Hindu Sunda yang mengunjungi tempat-tempat suci agama Hindu di pulau Jawa dan Bali pada awal abad ke-16), yang saat ini disimpan pada Perpustakaan Boedlian, Oxford University, Inggris sejak tahun 1627, batas Kerajaan Sunda di sebelah timur adalah Ci Pamali (sekarang disebut sebagai Kali Brebes atau Kali Pemali yang melintasi pusat kota Brebes) dan Ci Serayu (yang saat ini disebut Kali Serayu) di Provinsi Jawa Tengah.
Ibukota kabupaten Brebes terletak di bagian timur laut wilayah kabupaten. Kota Brebes bersebelahan dengan Kota Tegal, sehingga kedua kota ini dapat dikatakan "menyatu".
Brebes merupakan kabupaten yang cukup luas di Provinsi Jawa Tengah. Sebagian besar wilayahnya adalah dataran rendah. Bagian barat daya merupakan dataran tinggi (dengan puncaknya Gunung Pojoktiga dan Gunung Kumbang), sedangkan bagian tenggara terdapat pegunungan yang merupakan bagian dari Gunung Slamet.
Dengan iklim tropis, curah hujan rata-rata 18,94 mm per bulan. Kondisi itu menjadikan kawasan tesebut sangat potensial untuk pengembangan produk pertanian seperti tanaman padi, hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan dan sebagainya.
Utara Laut Jawa
Selatan Kabupaten Cilacap, Kabupaten Banyumas
Barat Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan (Jawa Barat)
Timur Kabupaten Tegal, Kota Tegal
Karakteristik wilayah pantai
Pantai - pantai di Kabupaten Brebes merupakan tempat bermuaranya sungai besar dan kecil, yang menyebabkan daerah pantainya makin bertambah ke arah laut (prograding).Pantai di Brebes dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis pantai, yaitu: pantai delta ( Delta Losari dan Pemali), pantai teluk ( Teluk Bangsri ) dan pantai lurus ( Randusanga ). Berdasarkan tingkat perkembangan atau penambahan daerah pantainya, pantai delta mengalami perubahan paling dinamis, diikuti oleh pantai teluk kemudian oleh pantai lurus.
Pembagian zonasi pantai terdiri dari bagian barat mulai dari Losari ( Prapag Kidul dan Prapag Lor ), Teluk Bangsri sampai dengan sekitar muara sungai Nippon (Desa Sawojajar dan Kaliwlingi) baik untuk pengembangan konservasi tanaman bakau ( mangrove ) yang dapat berfungsi untuk pemulihan daya dukung lingkungan, sedangkan wilayah pantai bagian timur mulai sebelah timur sungai kamal sampai dengan Pantai Randusanga Kulon sangat baik untuk dikembangkan menjadi Kawasan Pelabuhan Antarpulau maupun Kawasan Pariwisata Pantai.
Perairan daerah pantai bagian barat relatif dangkal, untuk mencapai kedalaman laut 5 meter berjarak lebih kurang 2.25 km dari garis pantai, sedang di perairan bagian timur, kedalaman laut 5 meter, berjarak lebih kurang 1,4 km. Makin kearah lepas pantai kedalaman laut berubah secara gradual ( morfologi dasar lautnya landai ) dengan pola garis kontur tidak lagi mengikuti bentuk garis pantainya.
Pembagian Wilayah Administratif
Secara administratif Kabupaten Brebes terbagi dalam 17 kecamatan, yang terdiri atas 292 desa dan 5 kelurahan.
Dalam Pola Perwilayahan Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Brebes termasuk Wilayah Pembangunan II dengan pusat di Tegal. Kabupaten Brebes sendiri dalam perwilayahan pembangunan dibagi menjadi 3 Sub Wilayah Pembangunan (SWP) yaitu:
SWP Ia, dengan pusat di Brebes, meliputi Kecamatan Brebes, Wanasari, Jatibarang dan Songgom. Sektor yang dapat dikembangkan adalah pertanian, khususnya sub sektor perikanan, sector perdagangan/jasa dan sektor pemerintahan.
SWP Ib, dengan pusat di Tanjung, meliputi Kecamatan Tanjung, Losari dan Bulakamba. Sektor yang dapat dikembangkan adalah sector perdagangan dan pertanian.
SWP II, dengan pusat di Ketanggungan, meliputi Kecamatan Ketanggungan, Banjarharjo, Larangan dan Kersana. Sektor yang dapat dikembangkan di wilayah ini adalah sektor pertanian khususnya sub sektor tanaman pangan antara lain meliputi sayur mayur, bawang merah dan lombok serta sektor pemerintahan.
SWP III, dengan pusat di Bumiayu, meliputi Kecamatan Bumiayu, Tonjong, Sirampog, Paguyangan, Bantarkawung dan Salem. Sektor yang dikembangkan adalah sektor pertanian, industri kecil, pariwisata dan perdagangan.
Kecamatan-kecamatan yang terdapat di Kabupaten Brebes, yaitu:
Banjarharjo
Bantarkawung
Brebes
Bulakamba
Bumiayu
Jatibarang
Kersana
Ketanggungan
Larangan
Losari
Paguyangan
Salem
Sirampog
Songgom
Tanjung
Tonjong
Wanasari
Perekonomian
Bawang Merah bagi Kabupaten Brebes merupakan trade mark mengingat posisinya sebagai penghasil terbesar komoditi tersebut di tataran nasional. Namun di sektor pertanian sebagai sektor dominan, Kabupaten Brebes tidak hanya menghasilkan bawang merah. Berbagai komoditi lain yang memiliki potensi sangat besar untuk dikembangkan bagi para investor baik yang berasal dari dalam maupun dari luar Kabupaten Brebes antara lain: kentang granula, cabe merah dan pisang raja.
Di luar sektor pertanian, Kabupaten Brebes juga mempunyai potensi hijauan makanan ternak yang melimpah dan tersebar hampir di setiap kecamatan. Kondisi itu menjadikan kabupaten ini berkembang berbagai usaha peternakan baik jenis ternak besar maupun kecil antara lain; ternak sapi, kerbau, domba, kelinci rex, ayam petelur, ayam potong dan itik. Telur hasil ternak itik diolah oleh masyarakat setempat menjadi produk telur asin yang popularitas atas kualitasnya sangat dikenal dan tidak diragukan. Banyak yang menyebut Brebes adalah Kota Telur Asin.
Sementara sebagai salah satu daerah yang terletak dalam wilayah pantai utara Pulau Jawa, Kabupaten Brebes mempunyai 5 wilayah kecamatan yang cocok untuk mengembangkan produksi perikanan yakni Brebes, Wanasari, Bulakamba, Tanjung dan Losari. Hasil produksi perikanan yang menonjol meliputi; bandeng, udang windu, kepiting, rajungan, teri nasi dan berbagai jenis ikan laut yang lain. Hasil produk perikanan ini oleh masyarakat setempat telah dikembangkan usaha pembuatan Bandeng Presto Duri Lunak dan Terasi.
Pariwisata
Waduk Malahayu
Waduk Penjalin
Mata Air Sungai Pemali
Pantai Randusanga
Pemandian Air Panas Cipanas Bantarkawung
Pemandian Air Panas Cipanas Kedungoleng
Cagar Alam Telaga Ranjeng
Mata Air Cibentar, Bentarsari, Salem
Air Terjun Waru Doyong
Mata Air Dua Suhu
Ciblon Waterboom Brebes
Agrowisata Kaligua
Wisata Kuliner dan Makanan Khas
Telur asin asli khas Brebes yang banyak di jual di kios-kios sebelah barat jembatan Kali Pemali
RM Berkah Ilahi dan RM Sakinah khas sate kambing muda di pertigaan Tanjung
Rujak/pecel belut Mak Ribut di desa Cigedong
Kupat Blengong dan Sate Blengong, merupakan sate yang terbuat dari daging blengong (sejenis itik) yang biasanya dimakan dengan ketupat, banyak terdapat di warung sekitar alun-alun kota Brebes
RM Soto Ridwan khas soto Brebes yang dicampur dengan tauco , di blok panggung Ketanggungan
RM Kampung Alang-alang, khas ikan bakar yang terletak di Desa Kubangpari, atau tepatnya sekitar 12 km dari jalan raya pantura, dari ibu kota Kecamatan Tanjung, Brebes ke selatan, dengan posisi strategis di pinggir jalan jurusan objek wisata Waduk Malahayu
Bandeng Presto Duri Lunak khas Brebes yang banyak diproduksi oleh warga di Limbangan
Nasi lengko, menu sarapan pagi yang terdiri dari nasi, Ketimun, tahu, tauge, emping, sambal kacang dan kecap.
Tape ketan daun jambu, terbuat dari beras ketan (biasanya berwarna hijau) dan dikemas dengan menggunakan daun jambu, sehingga menambah aroma dan rasa.
Teh Poci Wasgitel, yaitu minuman teh yang wangi, sepet, legi dan kentel, merupakan minuman khas Kabupaten Brebes dan Tegal yang penyajiannya menggunakan poci dan cangkir yang terbuat dari tanah liat. Dihidangkan dalam keadaan panas dengan pemanis berupa gula batu.
RM Kafe Gusti, khas ikan bandeng pepes dan bakar lumpur terletak Objek Wisata Pantai Randusanga Indah.
RM H. Moei, khas sate kambing muda yang terletak di Jl.Raya Kaligangsa kota Brebes
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Brebes
17 Juni 2010
Sumber Gambar:
http://abjateng.net46.net/peta.php?k=brebes
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Locator_kabupaten_brebes.gif
http://aldhe06.files.wordpress.com/2009/04/p61840901.jpg (pantai randusanga)
http://rhyanto.files.wordpress.com/2009/03/800px-waduk_malahayu.jpg
http://kangagungbrebes.blogspot.com/2009_12_01_archive.html
http://khasbrebesan.files.wordpress.com/2010/01/telorasin.jpg
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar